Dalam dekapan udara pagi yang menetralkan rasa lelah, ku
mengenalmu lewat sebilah senyum merekah yang tak kunjung lenyap dari seisi
benakku. Dunia bukan lagi hamparan datar yang gersang seperti cerita ibukota
tengah hari, tapi dunia bagiku padang rumput yang menyanyikan cerita cinta
tanpa duka saat kau hadir dalam ingatan dan hidupku.
Untuk yang terindah aku melalafalkan kata di bait-bait tak
berarti ini, tak ada kata yang dapat menyanjung keindahan milik senyum mu itu
selain kata panjatan puji Asma Nya yang telah menciptakan senyum seindah milik
mu, setentram pandangan mu, dan senyaman di dekatmu.
Ijinkan dunia khayalku bermimpi dan bercerita tentang mu, semua
hasrat yang kini ku miliki, ingin rasanya ku ungkapkan untuk membuatmu faham
akan rasa cinta dan kagumku padamu, kasih… bolehkah aku memanggilmu kasih…
karena bahtera cintaku tanpa waktu lama
kini berlayar di hatimu. Biarkanlah aku
menghentikan pelayaran ku selama ini di hati milikmu, berilah aku ruang
bebas di sana agar ku menata dan merawat benih cinta kasihmu seharmoni instrument
music yang melelapkan mata kita dan mengantarkan pada mimpi indah yang
senantiasa kita harap.
Ku rengkuh dunia untuk bercerita tentang cintaku padamu, ku usap
ubun-ubunmu penuh hasrat, ku letakkan cawan cinta di bibirmu untuk kau reguk,
ku persembahkan rasa manis dan lembutku untukmu pemilik keindahan cintaku.
Hanya hitungan detik yang tahu berapa lama aku merindukanmu,
karena dia tak pernah berhenti membuai waktu sampai siang dan malam bergilir
mewarnai dunia, begitu dengan aku yang tak pernah kandas merindu dan mencintamu
dalam hitungan nafas hidupku sampai DIA memangil dan menyuruhku BERHENTI !, aku
tak akan pergi dari hatimu. Kasihku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar